This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

15 Februari 2010

Wacana: Partai Guru Republik Indonesia

Guru menurut wikipedia.com गुरू yang berarti guru, tetapi arti secara harfiahnya adalah "berat") adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. namun dewasa ini guru menjadi sebuah subyek yang dapat disamakan dengan kelompok masa yang dapat digerakan dengan mudah asalkan ada campur tangan birokrasi.

mari kita tengok sedikit kebelakang, di pemilu 2004 saat pertama kalinya ada Dewan Perwakilan Daerah PGRI mengutus calonnya yaitu yang juga ketua PGRI pusat untuk mencalonkan diri maka serta merta seluruh guru di Jawa Barat diwajibkan untuk mencoblos gambar ketua PGRI itu, dan dengan anggota guru yang mencapai lebih dari 2000 orang ditambah keluarga dan family nya, sang ketua itu pun terpilih menjadi anggota DPD dari Jawa Barat, namun rasanya tidak ada hasil yang dinikmati para guru dan rakyat Jawa Barat. ditahun 2009 PGRI kembali mengutus wakilnya dan sekali lagi ketuanya yang dicalonkan, namun asal daerah nya berbeda, sang ketua yang juga Rektor Perguruan Tinggi PGRI di Jawa Tengah itu juga bersaing dengan puluhan calon lainnya, sekali lagi dengan dukungan para Guru dan keluarga ditambah lagi dengan statement wajib hukumnya bagi guru dan keluarganya untuk mencontreng gambar sang ketua di kertas calon anggota DPD maka sang ketua pun melenggang ke Senayan, namun sepertinya hingga detik ini pun belum ada manfaat yang dapat dirasakan oleh Guru di Indonesia dengan duduknya ketua PGRI selama dua periode DPD di Senayan.

Selain itu Guru sebagai kaum intelek kadang mudah untuk diperbudak dan di tindas oleh birokrasi, sebagai contoh apabila ada sebuah kegiatan yang menyangkut tentang pendidikan maka guru dengan mudahnya digerakkan untuk mendukung seseorang maupun golongan tertentu.

Sebut saja di salah satu kabupaten Guru dengan mudahnya digerakan untuk meminta wakil Bupati Mundur dari jabatannya karena dianggap menghalang-halangi tugas dan peranan Bupati, dimana guru digerakan oleh pendukung Bupati.

Selain itu saat kepala Dinas Pendidikan ditahan atas dugaan kasus KKNM (Korupsi Kolusi Nepotisme & Mark-Up) para guru pun digerakan untuk mendukung sang kepala yang juga ketua PGRI, dengan selebaran dan pressure dari kepala, maka digerakkanlah guru-guru untuk berdemo di mapolres menuntut sang kepala dibebaskan.

jika kita melihat gerakan-gerakan guru yang selalu di tunggangi muatan politis dan tekanan, tanpa ada perubahan kesejahteraan terhadap guru-guru tersebut, apakah ada manfaat bagi para guru, bahkan tunjangan sertifikasi pun masih banyak yang belum menerima, tunjangan fungsional guru juga banyak disunat dan ditahan untuk dicairkan, serta dana-dana lainnya yang banyak juga disunat.

jika melihat gaji guru itu besar memang benar gaji guru itu besar (besar potongannya), kerja guru itu ringan jawabannya tidak! karena tidak semua guru bisa nyantai apa lagi rekan - rekan guru swasta dan honorer yang upahnya hampir sama dengan buruh harian, yang dihitung perhari.

jika anda ingin menjadi guru karena tergiur gaji besar....?! STOP hentikan niat anda menjadi guru karena Negeri ini tidak butuh calon guru yang hanya datang absen lalu pulang, generasi muda butuh ilmu pengetahuan.

namun jika anda ingin menjadi guru karena tulus dan ikhlas, ingin membagikan ilmu untuk masa depan Indonesia yang lebih baik, maka lanjutkanlah masih banyak sekolahan Pak Husni dan Bu Muslihah (Laskar Pelangi) yang membutuhkan anda....

Tugas Utama Seorang GURU adalah mendidik dan memberikan pembelajaran, tapi apakah guru-guru yang mengenakan seragam khaki (coklat) dengan badge Pemda dan memiliki NIP sudah sesuai dengan tugas utamanya????

mungkin tidak semua, bahkan jika kita presentasi mungkin guru swasta dan honorer jauh lebih baik dalam melaksanakan tugasnya (walaupun tidak seluruhnya), sebaiknya pemerintah meperhatikan juga GURU SWASTA dan HONORER dalam kesejahteraan jangan hanya satu golongan saja yang diperhatikan, tanpa kami (GURU SWASTA & HONORER) pendidikan ini tidak akan semaju saat ini.

jika kita para guru hanya terus diam menunggu perubahan yang dilakukan oleh sang dewa dunia pendidikan (baca: menteri pendidikan), sampai kapan??? kita menunggu, jika kita hanya menanti kebijakan dari Senayan yang hanya <1% yang memperhatikan dunia pendidikan sampai kapan dunia pendidikan akan menjadi ajang komersialisasi dan politisasi.

saatnya kita bergerak dalam ranah politik secara independen melalui partai kita sendiri, yang diharapkan dapat merubah nasib guru secara umum dan mengubah duni pendidikan di Indonesia kearah yang lebih baik....

dukung pendirian PARTAI GURU REPUBLIK INDONESIA