09 Juni 2010

Adipura Mampir Ke Indramayu

Setelah Sebelumnya saya bercerita tentang persiapan penilaian adipura, kini pengumuman kota peraih adipura telah diumumkan dan salah satu penerimanya adalah Indramayu (kota kecilku yang sumpek).
Bagi pejabat dan kaum pemerintahan hal itu dianggap menjadi prestasi yang membanggakan, namun sebenarnya bagi kami masyarakat pribumi biasa (inlander) tidak ada bedanya.

hanya satu yang membedakan, saat piala itu akan datang dari Batavia semua rakyat diharapkan menyambut datangnya piala tersebut, siswa SD diharuskan membuat pagar betis sepanjang jalan, dan jika anda ingin tahu persiapan menyambut piala tersebut dimulai sejak pagi hari sekitar Pukul 08:00 WIB semua siswa SD sudah di bariskan di sepanjang jalan, tunggu ditunggu ternyata iring-iringan piala tidak kunjung datang hingga jam 10:00 akhirnya siswa kembali ke kelas, namun tetap dilarang untuk pulang seperti biasa ataupun jika pulang diharuskan datang lagi jam 14:00, dan para siswa sekitar jam 14:30 sudah kembali dibariskan dipinggir jalan dengan cuaca indramayu yang gerimis pada saat itu menunggu piala adipura melintas, dan ternyata piala adipura baru melintasi rumahku yang dipinggir jalan pantura tepat pukul 16:50, sehingga jika di kalkulasikan kira-kira 2 jam lebih siswa SD terkena air hujan gerimis, sedangkan iring-iringan mobil pembawa hanya melintas sebentar dengan kecepatan lebih kurang 70 Km/jam, atau hanya sekitar 5 menit, tidak sebanding dengan lamanya siswa yang masih polos lugu tersebut kehujanan.

Selain itu yang membuatku dan keluarga merasa sedih sekaligus sedikit kuciwa adalah semua guru maupun petugas pemerintah desa diwajibkan menggunakan seragam Kuning (kalo bisa dibilang GOLKAR), maklum kota kami ini dipimpin seorang Golkar sejati, dan yang membuat saya tertawa geli adalah melihat pemungut sumbangan pembangunan masjid di pinggir jalanpun diwajibkan menggunakan seragam Kuning dan terang-terang dengan lambang BERINGIN GOLKARnya.

oh... Indramayu ku sedih sekali saya melihat kota kecilku yang terlalu ABS (Asal Babeh Senang) sekali semua seragam kepemerintahan harus berwarna kuning, semua gedung pemerintah harus ada warna kuning.

huh... kuning.... memang sich kuning bisa diartikan kemakmuran, namun jika hanya warna tanpa usaha dan implementasi bagaimana bisa makmur yang makmur ya.... yang "KUNING" itu...

0 komentar:

Posting Komentar