This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

21 April 2008

Kita Ini Satu!

Sering kita terjebak pada satu pemahaman dan tentang perbedaan agama, bahwa agama satu dianggapnya lebih baik dari agama lain menurutnya, dan bahkan saat ini sering sekali muncul isu SARA yang tak jarang menimbulkan perpecahan dan peprangan.

Seharusnya kita bisa berfikir bahwa sejauh apa kita mengerti agama yang kita anut bukan berusaha untuk mengubah keyakinan dan agama orang lain, perlu juga kita sadari sedari dulu bahwa ketertarikan seseorang terhadap sebuah agama bukan karena kekuatan agama tersebut namun ketulusan penganutnya.

Di Islam mayoritas pemeluk Islam pada masa Rasulullah Muhammad SAW adalah karena kejujuran dan kesalihan beliau serta kesucian hatinya.
Di Nasrani banyaknya pemeluk agama ini karena kerelaan Yesus utuk berkorban bagi umat manusia dan menebuskan dosa umat manusia melalui penyalibannya.
Di Yahudi benyaknya pemeluk agama isi saat masa Nabi Musa A.S. adalah karena keteguhan hati Nabi Musa dalam melaksanakan perintah Allah (ALWH)
Di Hindu banyaknya penganut agama ini dikarenakan sucinya cinta Sri Rama kepada Dewi Sintha, dan keyakinan akan kesucian Sungai Gangga
Di Budha banyaknya penganut agama ini adalah karena sucinya hati Sidharta Gautama.

Kenapa kebaikan para pembawa dan pengajar agama tersebut dirusak hanya oleh perasaan egois dan egosentrisme saja.

ISLAM
Dalam Islam Toleransi agama sudah dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW saat beliau berada di Madinah di kota (negara) tersebut ada juga kaum Yahudi, Nasrani, maupun majusi.

Nasrani
Dalam Nasrani toleransi agama juga sudah dicontohkan oleh Yesus, dimana Yesus pun menghormati kaum Yahudi dan pemeluk agama Ibrahim lainnya.


Tuhan Kita (sebenarnya) Satu

jika kita telaah bersama bahwa sebenarnya Tuhan Kita (Islam, Nasrani, Hindu, Budha, Yahudi, Konghucu, dan lainnya) adalah satu jadi kenapa kita sering bertengkar tentang siapa yang benar, sebab Yang Maha Benar dan Maha Adil adalah Allah (baca: Awloh = Islam), atau Allah (baca: Alah = Nasrani) atau ALWH (baca: Aloweh = Yahudi), atau Sang Hyang Widhi Wase (Hindu), Budha di Nirwana (Budha), dan sebutan lainnya.

jika digambarkan akan kita peroleh:


16 April 2008

Televisi Teman atau Lawan?

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia Televisi adalah media hiburang yang murah dan menyenangkan, namun benarkah peranan televisi sebagai sumber hiburan, dan informasi sudah tepat?
mengapa pertanyyan tersebut mengemuka? sebab dewasa ini Televisi kadang menampilkan informasi yang bersifat provokatif, dan hiburan yang tidak mendidik lagi menyesatkan.
terlalu banyak sinetron yang diputar di televisi lebih menitik beratkan kepada khayalan dan imajinasi penulis naskah tanpa mau memberikan muatan pendidikan. bagaimana anak-anak kita bisa kita biarkan melihat sinetron tentang "siluman" di Indosiar atau hanya menyaksikan acara dangdut dan film pasugihan di TPI yang dari namanya harus menampilkan citra pendidikan, sebab TPI sekarang bergeser fungsi jadi sarana profit bukat pendidikan seperti dulu, sehingga sebaiknya TPI diubah menjadi ITV (Infotainment Televisi)

Deklarasi Agus - Kholiq sebagai Cagub & Cawagub Jateng Terlambat

Pilkada Jawa Tengah (Jateng) tinggal menghitung bulan, tepatnya tanggal 22 Juni 2008, yang bakal diikuti oleh banyak calon, dari banyak calon tersebut yang cukup sering dilihat dan didengar oleh masyarakat Jawa Tengah melalui Poster dan Iklan-iklannya antara lain:
1. Bambang Sadono - M. Adnan (Golkar)
2. HM. Tamzil - Rozaq Rais (PPP - PAN)
3. Bibit Waluyo - Rustriningsih (PDIP)
4. Sukawi Sutarip - Sudharto (P.Dekokrat)
5. Agus Suyitno - Kholiq (PKB)


yang disebut belakangan memang kayaknya kurang begitu terkenal, maklum deklarasi dan pengenalannya kepada masyarakat terbilang terlambat, hal ini dimaklumi sebab didalam tubuh PKB sendiri konon katanya sedang ada gejolak, namun walau begitu saya ucapkan selamat dech buat pasangan Agus - Kholiq.

keterlambatan ini mengakibatkan masyarakat belum begitu mengenal pasangan dari PKB ini, urutan diatas hanya perkiraan penulis saja bahwa Bambang Sadono, HM Tamzil, Bibit dan Sukawi poster maupun iklannya betebaran di sepanjang jalanan di Jawa Tengah dari mulai Brebes hingga Blora, bahkan hingga jalan-jalan kampung di Jawa Tengah, dan bahkan Bibit telah meluncurkan team sosialisasinya ke desa-desa di Jateng.

seperti diketahui Kholiq adalah bupati Wonosobo (saat ini) yang berasal dari PKB sedangkan M Adnan adalah Ketua PW NU Jawa Tengah, hal ini akan membuat suara kaum Nahdliyin yang cukup kuat hingga akar rumput akan terpecah belah, disatu sisi ketua PW NU Jawa Tengah, di sisi lain calon yang diusung oleh PKB atau lebih identik dengan partainya orang NU. namun kemungkinan besar suara PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) akan mengarah kepada pasangan Sukawi _ Sudaharto hal ini mengingat Sudarto adalah Ketua PGRI Jawa Tengah.

penulis cuma bisa berharap agar Pilkada di Jateng bisa berjalan dengan mulus, Jujur, Adil, dan Bebas tidak ada intimidasi dari kelompok tertentu mengingan ada 3 calon yang saat ini masih menjabat kepala pemerintahan antara lain: Sukawi Sutarip (Walikota Semarang), Rustriningsih (Bupati Kebumen), A. Kholiq (Bupati Wonosobo).

pesan saya semoga berhasil dan selamat berpesta demokrasi bagi masyarat Jateng (maklum mengingat penulis tidak bisa memberikan hak pilih meski punya istri orang Jateng KTP penulis masih Jawa Barat)

Kemenangan HaDe sebagai Gubernur Jabar, adalah Kemenangan Rakyat Jabar

Seperti kita ketahui bersama pergelaran pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) di Jawa Barat yang diikuti oleh 3 pasang calong antara lain:
1. Dany Setiawan - Iwan (Da'I)
2. Agum Gumelar - Nu'man (AMan)
3. Ahmad Heryawan - Dede Yusuf (HaDe)
telah diselengarakan pada 13 April lalu meskipun penetapan gubernur terpilih belum terlaksana namun kemenangan HaDe sudah bisa dipastikan.
kemenangan HaDe adalah bukti bahwa Partai Golkar sudah turun pamor di Jawa Barat apalagi setelah keputusannya "menjegal" H. Iriyanto MS Syafiudin (Bupati Indramyu) untuk ikut juga dalam Pilkada dan lebih mendukung Dany.

seperti halnya pilkada yang diikuti oleh salah satu calon yang menjabat sebagai pejabat apalagi incumben maka kemungkinan untuk melakukan "main mata" dengan aparat di pemerintahan bisa terjadi, sperti di sebuah kabupaten di Pantai Utara dimana seorang dokter "ditendang" dari jabatannya yang awalnya di puskesmas wilayah kota (kediaman di pusat kota) sehingga menjadi dokter puskesmas di pedalaman, hanya gara-gara difitnah oleh seorang camat di wilayah tugasnya bahwa dokter tersebut tidak mendukung pasangan tertentu, begitu juga rekan dokter tersebut yang menyatakan diri mendukung pasangan dari PKS-PAN (HaDe) di pindahkan dari Puskesmas (Dinas Kesehatan) menjadi staft di Dinas Ketentraman dan Ketertiban (trantib), ini sebuah ironi, dimana katanya ada kebebasan memilih tapi masih juga PNS sebagai alat politik.

memang bukti secara langsung tidak dapat dibuktikan, namun hal tersebut menjadikan kaum Dinas Kesehatan di Kabupaten Tersebut berencana menggalang kekuatan untuk memberontak, memang harusnya PNS dan TNI/Polri bukanlah alat politik yang sah maupun tidak sah, seperti terjadi di Kabupaten tersebut.

hal ini juga pernah terjadi di Kabupaten tetangga saat Pilpres 2004 lalu dimana PNS dan keluarga Polri/TNI di haruskan memilih pasangan Mega-Hasyim, hal ini juga tidak ada bukti kuat tentang hal itu namun berdasarkan penelusuran ke anggota PNS di Kabupaten tersebut hal itu memang benar.

Jadi kapan Indonesia akan menegakan Pemilu/Pilkada yang LUBER JURDIL?